TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bergejolaknya rupiah lebih banyak disebabkan faktor dari luar negeri yang juga sekaligus dialami banyak negara. Untuk itu Bank sentral akan selalu siap melakukan respon secara preemptiv atas kondisi tersebut. "Market harus memahami BI akan terus menjaga nilai tukar rupiah yang akan mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia," ucapnya di Gedung Parlemen, Selasa malam, 11 Juni 2013.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kemarin ditutup di posisi 9.830 atau melemah 15 poin dari hari sebelumnya. BI melakukan intervensi agar nilai tukar rupiah tidak tembus 10.000 per dolar AS. Untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia, Agus berharap mekanisme pasar tetap berjalan. Akan tetapi dalam kondisi diperlukan adanya likuiditas, BI juga akan menjaga adanya likuiditas tersebut.
Selain faktor global, Agus mengakui pada kuartal kedua 2013 ini banyak korporasi yang memerlukan dana valas, baik untuk bayar kewajiban pokok utang maupun bunga, bayar dividen serta kebutuhan repatriasi. "Ini suatu siklus tahunan dan kita mengantisipasi itu, kebetulan datangnya bersamaan dengan kondisi perubahan didunia global, hampir semua negara harus menyikapi itu," kata dia.
BI tengah mempersiapkan suatu respon kebijakan termasuk kebijakan nilai tukar ataupun kebijakan tingkat bunga dan macro prudential. "Kita akan berkoordinasi dengan otoritas fiskal dan otoritas yang lainnya," kata Agus.
Bank sentral merespon perkembangan kondisi ekonomi saat ini dengan menaikkan suku bunga deposit facility (sebelumnya disebut Fasilitas Simpanan Bank Indonesi/Fasbi) dari 4 persen menjadi 4,25 persen. "itu adalah bagian dari langkah-langkah kita untuk mempersiapkan paket kebijakan moneter," ujar Agus. Sementara untuk keputusan naik tidaknya BI rate, akan dibahas pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan kamis mendatang.
Agus melihat semakin terdepresiasinya rupiah ini hanya sementara dan akan segera pulih kembali. Untuk itu bank sentral akan mengambil tindakan sebagaimana yang diperlukan.
LINDA TRIANITA
Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD
Apa Saja Kelebihan iOS 7?